Aku melintas dari ujung timur keujung
barat
Bak burung garuda menggenggam cakrawala
Meneropong keudara
Mengepakkan sayap beradu dengan angin
Silau…
Setitik sinar membutakan mata
Aku berkedip dalam riak canda tawa
Apakah cahaya itu yang membawaku pada harapan
usang
yang salalu singah dalam sanubari?
Kupandangi dan kuikuti cahaya itu
Lambat laun iapun mulai meredup kemudian
menghilang
Hatipun mulai retak
Mengapa cahaya itu semu disaat aku mulai
menari kegirangan
Asaku pudar tak menentu
Namun pikiranku melayang dalam teguhku
Mungkin tuhannku hendak menunjukan
Kemerlip cahaya yang lebih indah
Kemerlip cahaya yang lebih indah
Dengan cara dan keagungannya yang lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar