Sabtu, 07 Juli 2012

Kata-Kata Bijak & Mutiara


Ghadys moechy  
Disimak yach...mudah2an jadi penambah motivasi teman2 semua

Hidup Umpama melewati arus yang deras  apabila tak mampu berpegang erat maka akan terbawa arus  namun sebaik-baik perjuangan adalah ketika tangan tak mampu meraih pertolongan maka setitik kekuatan menjadi senjata melawan ketidak berdayaan.


 Sebaik-baik   insan bukan ketika ia telah bangga bergelimang amal melainkan ketika ia telah terjatuh dilubang dosa kemudian air mata tertumpah dibawah sujud sajadah Hingga disetiap ucapannya mengalun kalimat zikrullah sebagai bekal sandarkan nurani mengayuh taburan amal agar hati selalu rindu    belaian Illahi.
                                       
Perempuan yang tegar adalah perempuan yang mampu mengubah imagenya yang lemah menjadi sumber kekuatan dimana ia mampu berdiri sendiri tampa mengharap belas kasih orang lain untuk menopang hidupnya.

Wanita yang baik adalah wanita yang tidak mudah menjual imannya untuk kesenangan duniawi.Ia harus laksana bunga putri malu yang tidak ingin disentuh oleh sembarang kumbang maupun Orang sehingga didada selalu tertancap keyakinan bahwa apabila kita sudah menjadi wanita yang baik maka suatu saat akan ada kumbang yang baik pula sebab janjinya itu pasti.

Kamis, 05 Juli 2012

Kata bijak & Mutiaraku


Mengenang  yang dulu  bukan berarti kita mundur tersisih kebelakang akan tetapi lewat cermin masa lalu itu kita bisa bangkit merajut  bait-bait perubahan hidup esok hari.

 
Ø  Kewibawaan seorang insan bukan terletak dari setumpuk harta yang ia punya, bukan dari gelar yang ia sandang serta kasta yang ia miliki melainkan dari segenap kerendahan hati yang mengalir secara ikhlas membentuk bingkai ramah tamah hingga pergolakannya mampu mengalahkan tiga tingkat keagungan yang merajai keangkuhan manuasia.


Ø  Ketika saudara seperjuanganmu telah  jauh meninggalkanmu maka Berlarilah sekuat tenagamu dengan sisa kekuatan yang kamu punya dan jika itu tak jua menolongmu maka bangkitlah berlahan walaupun kakimu keluh merangkak menyusuri kerikil tajam sesungguhnya itu lebih berguna daripa engkau menengadah ditinggalkan waktu berdiam diri. 

Ø  Airmata dan lukalara hidup didunia bukanlah sebuah kepedihan yang harus disesali karena bisa jadi kuncup-kuncup nestapa itu akan mampu menempatkan kita disebuah taman keindahan melalui sayap kebaikan yang kita tanam disela kegundahan.


Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan bila anda sedang takut, jangan terlalu takut. Karena keseimbangan sikap adalah penentu ketepatan perjalanan kesuksesan anda, Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil.





Rabu, 04 Juli 2012

WANITA ITU mutiara ...


Bagaimana perasaan seorang pria jika dikelilingi banyak wanita? Jika pertanyaan itu disodorkan kepada saya, maka ungkapan “bangga” nampaknya cukup mewakili perasaan saya. Saya senang setiap hari dikelilingi wanita cantik, shalihah pula. Dan tentu pada saat itu saya semakin merasa menjadi ‘pangeran’. Ups, jangan curiga dulu, karena wanita-wanita cantik nan shalihah yang saya maksud adalah istri dan dua anak saya yang keduanya ‘kebetulan’ wanita. Insya Allah.

Tidak hanya itu, sebelum saya menikah, saya juga lebih banyak disentuh oleh wanita, yakni ibu karena semenjak usia enam tahun saya memilih untuk ikut ibu saat ia bercerai dengan ayah. Sebuah naluri kedekatan anak terhadap ibunya yang tidak sekedar karena telah menghisap ratusan liter air susu ibunya, melainkan juga ikatan bathin yang tak bisa terpisahkan dari kehangatan yang senantiasa diberikan seorang ibu terhadap anaknya.

Karena itulah, dalam hidup saya tidak ingin berbuat sesuatu yang sekiranya dapat menge-cewakan dan melukai seorang wanita. Namun sikap yang tepat dan bijak harus diberikan seorang pria mengingat wanita itu terbuat dari tulang rusuk yang bengkok, yang apabila terdapat kesalahan padanya, pria harus berhati-hati meluruskannya. Terlalu keras akan mematahkannya, dibiarkan juga salah karena akan tetap pada kebengkokannya. Meski demikian, tidak sedikit pria harus membiarkan wanita kecewa demi meluruskan kesalahan itu, toh setiap pria yang melaku-kan itu pun sangat yakin bahwa kekecewaan itu hanya sesaat kerena selanjutnya akan berbuah manis.

Wanita itu ibarat bunga, yang jika kasar dalam memperlakukannya akan merusak keindahannya, menodai kesempurnaannya sehingga menjadikannya layu tak berseri. Ia ibarat selembar sutra yang mudah robek oleh terpaan badai, terombang-ambing oleh hempasan angin dan basah kuyup meski oleh setitik air. Oleh karenanya, jangan biarkan hatinya robek terluka karena ucapan yang menyakitkan karena hatinya begitu lembut, jangan pula membiarkannya sendirian menantang hidup karena sesungguhnya ia hadir dari kesendirian dengan menawarkan setangkup ketenangan dan ketentraman. Sebaiknya tidak sekali-kali membuatnya menangis oleh sikap yang mengecewakan, karena biasanya tangis itu tetap membekas di hati meski airnya tak lagi membasahi kelopak matanya.

Wanita itu mutiara. Orang perlu menyelam jauh ke dasarnya untuk mendapatkan kecantikan sesungguhnya. Karenanya, melihat dengan tanpa membuka tabir hatinya niscaya hanya semu sesaat yang seringkali mampu mengelabui mata. Orang perlu berjuang menyusur ombak, menahan arus dan menantang semua bahayanya untuk bisa meraihnya. Dan tentu untuk itu, orang harus memiliki bekal yang cukup sehingga layak dan pantas mendapatkan mutiara indah itu.
Wanita itu separuh dari jiwa yang hilang. Maka orang harus mencarinya dengan seksama, memilihnya dengan teliti, melihat dengan hati-hati sebelum menjadikannya pasangan jiwa. Karena jika salah, ia tidak akan menjadi sepasang jiwa yang bisa menghasilkan bunga-bunga cinta, melainkan noktah merah menyemai pertikaian. Ia tak akan bisa menyamakan langkah, selalu bertolak pandang sehingga tak memberikan kenyamanan dan keserasian. Ia tak mungkin menjadi satu hati meski seluruh daya dikerahkan untuk melakukannya. Dan yang jelas ia tak bisa menjadi cermin diri disaat lengah atau larut.
Wanita memiliki kekuatan luar biasa yang tak pernah dipunyai lawan jenisnya dengan lebih baik. Yakni kekuatan cinta, empati dan kesetiaan. Dengan cintanya ia menguatkan langkah orang-orang yang bersamanya, empatinya membangkitkan mereka yang jatuh dan kesetiaannya tak lekang oleh waktu, tak lebur oleh perubahan.

Dan wanita adalah sumber kehidupan. Yang mempertaruhkan hidupnya untuk sebuah kehidupan baru, yang dari dadanya dialirkan air susu yang menghidupkan. Sehingga semua pengorbanannya itu layak menempatkannya pada kemuliaan surga, juga keagungan penghormatan. Tidak berlebihan pula jika Rasulullah menjadi seorang wanita (Fathimah) sebagai orang pertama yang kelak mendampinginya di surga.

Untung saya bukan penyanyi ngetop yang menjadikan wanita dan cintanya sebatas syair lagu demi meraup keuntungan. Sehingga yang tampak dimata hanyalah wanita sebatas bunga-bunga penghias yang bisa dicampakkan ketika tak lagi menyenangkan. Kebetulan saya juga bukan bintang sinetron yang kerap diagung-agungkan wanita. Karena kalau saya jadi mereka, tentu ‘kebanggaan’ saya dikelilingi wanita cantik bisa berbeda makna dengan kebanggaan saya sebagai seorang yang bukan siapa-siapa.

Bagusnya juga wanita-wanita yang mendekati dan mengelilingi saya bukanlah mereka yang rela diperlakukan tidak seperti bunga, bukan selayaknya mutiara dan tak selembut sutra. Bukan wanita yang mencampakkan dirinya sendiri dalam kubangan kehinaan berselimut kemewahan dan tuntutan zaman. Tidak seperti wanita yang rela diinjak-injak kehormatannya, tak menghiraukan jerit hatinya sendiri, atau bahkan pertentangan bathinnya. Juga bukan wanita yang membunuh nuraninya sendiri sehingga tak menjadikan mereka wanita yang pantas mendapatkan penghormatan, bahkan oleh buah hatinya sendiri.














WANITA BERJILBAB MEMAKAI CADAR



Rina adalah seorang anak yang telah berumur 20 tahun,ia adalah seorang wanita yang cantik dan sholehah, ia memakai jilbab panjang dan ta’at kepada orang tua.

Pada suatu malam hari rina bercermin di kaca lemarinya yang besar dan kemudian berkata ’’ya allah wajah ku sungguh cantik, sungguh mulia engkau ya allah mengaruniakan ku wajah yang begitu cantik,hamba mu sangat bersukur kepada mu ya Allah……sangat bersukur tapi aku sangat takut  di setiap kaki ku melangkah lelaki-lelaki akan menggoda dan merayu ku karna wajahku yang cantik ini dan apakah mungkin hambamu ini harus memakai cadar (menutup wajah).

Setelah selesai bercermin melihat wajah dan tubuhnya yang tinggi langsing itu lalu rina berbaring ke tempat tidurnya kemudian rina bermimpi ‘’berjalan di suatu tempat yang sangat ramai dan semua mata orang-orang di tempat itu hanya tertuju ke wajahnya rina dan ada juga laki-laki yang memegang tangannya  dan berkata ‘’hi…cantik boleh kenalan gak sehingga akhirnya rina menangis sambil berlari [itulah mimpinya rina].kemudian rina tersadar dari tidurnya dan ternyata wajahnya sudah di basahi oleh air matanya lalu rina berkata ‘’ASTAGFIRULLAH HAL’ADZIM.’’ya allah ampunilah hamba ternyata hanyalah mimpi’’ ya allah dan apakah arti dari sebuah mimpi ku ini,apa mungkin mimpiku agar aku memakai cadar[menutup wajah] dan agar di setiap manapun aku melangkahkan kakiku dan di setiap manapu ada orang yang bukan muhram ku tidak dapat melihat wajah cantikku ini.setelah lama kebingungan di tempat tidurnya sendirian lalu ia melaksanakan sholat tahajud kemudian di lanjutkan dengan baca’an al’qur’an sampai subuh. 
         
Setelah selesai mellaksanakan sholat subuh, akhirnya rina menceritakan tentang mimpinya itu kepada kedua orang tuanya dan setelah menceritakan semuanya rinapun meminta dukungan kedua orang tuanya agar rina di izinkan memakai cadar. Rina berkata kepada kedua orang tuanya “ayah…..bunda, mimpi itu mungkin menggoyahkan hati anaknda agar anaknda memakai cadar dan oleh sebab itu anaknda meminta dukungan dari ayah dan bunda agar anaknda memakai cadar”. Lalu kedua orang tuanya menjawab “anakku mimpi itu hanyalah bunga tidur dan kami tidak setuju kalau kamu harus memakai cadar”. Kami takut  nantinya gak ada lelaki yang mengenali wajahmu dan gak ada yang melamar mu. Kemudian rina menjawab’’ayah……bunda jodoh itu di tentukan olleh allah jadi  ayah dan bunda jangan khawatirkan tidak ada lelaki yang mau melamar aku.kemudian ibunya menjawab lagi “tidak anakku, kamu tidak boleh memakai cadar”. Kemudian Rinapun menjawab. “Baiklah bunda,kalaupun ayah dan bunda tidak setuju gak apa-apa, anaknda akan turutin kata-kata ayah dan bunda”.

Setelah selesai berbicara dengan ayah bundanya, Rinapun meminta ijin untuk keluar rumah dan merekapun mengijinkannya. Entah kenapa hari itu dan yang pertama kalinya Rina tiba-tiba ingin pergi berbelanja kesebuah Mall dan setelah tibanya disana, Rina melihat banyak orang dan kejadian di Mall itu sama persis dengan mimpinya semalam, dan semua mata di Mall itu hanya tertuju kepadanya dan cowok-cowokpun banyak yang menggoda dan merayunya sehingga hingga akhirnya Rianapun menangis dan pulang kerumahnya.

Setelah sampainya dirumah, bundanyapun bertanya “ wahai anakku mengapa engkau menangis?”. Kemudian Rina menceritakan semua kejadian yang terjadi pada dirinya hari itu dan kebetulan persis sekali dengan mimpinya.mendengar hal tersebut kedua orang tua Rina mengijinkan dia memakai cadar. Rina terharu kemudian gadis tersebut memeluk bundanya erat sambil mengucapkan terima kasih kepada keduanya.
Setelah beberapa bulan kemudian, disetiap Rina melangkah keluar rumah tidak ada satupun lelaki yang berani menggoda dan merayunya lagi. Kemudian selang beberapa bulan kemudian ada seorang Ustad muda dan tampan yang secara tidak sengaja bertamu kerumahnya Rina yang kebetulan sedang kehausan. Rupanya lelaki tersebut menginginkan air minum yang dingin lagi segar. Ustad itupun melihat Rina dalam keadaan memakai cadar. Setelah selang beberapa hari melihat Rina kemudian ustad itupun selalu ingin melihat wanita bercadar itu seperti halnya seseorang yang sedang kehausan menginginkan air minum. Tak lama kemudian karena tak tahan akan perasaannya dan nggak ingin adanya jina hati lalu ustad itupun melamar wanita bercadar itu. Dengan penuh rasa bahagia Rinapun menerima lamaranya. Ternyata Allah itu Maha benar jikalau kita yakin kita sudah menjaga diri dengan baik maka akan dihadirkan untuk kita jodoh yang baik pula. Demikianlah yang dialami oleh rina setelah sekian lama penantiannya iapun dipertemukan dengan jodohnya dan akhirnya iapun hidup bahagia dengan suaminya.

          Dari sebuah cerpen diatas dapat kita ambil hikmahnya bahwa dengan memakai cadar maka lelaki tidak akan berani mengganggu serta menggoda kitasa serta janganlah beranggapan bahwa wanita yang memakai cadar itu tidak adea lelaki yang mau melamarnya.justru sebaliknya wanita bercadar itulah yang akan mendapat suami yang shalih lagi tampan. Kita harus bisa menjaga mata.jikalau kita bisa menjaga mata maka kita akan bisa menjaga hati karena tumbuhnya sahwat itu berawal dari mata.
***-O-***

TADABBUR ALAM

Sore itu tidak seperti biasanya bagi anak-anak IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) karena sekumpulan kader berkumpul didepan gedung Rektorat baru sekitar jam 02:00 P.M.
Eh….!! Jagan salah tafsir yach mereka bukan mau demo lho….
Diantara mereka ada yang membawa tas, air galon, kompor, beras, sayur, minyak tanah, perangkat tenda dan lain-lain. Mereka juga bukan lagi mau demo masak lho akan tetapi mereka semua hendak melaksanakan Tadabbur alam, makanya mereka semua membawa perlengkapan banyak-banyak termasuk saya sendir Ghitu L0x

            Cuaca pada saat itu kelihatan tidak bersahabat maklum lagi musim hujan. Langit tak menampakan  cerahnya dan sebaliknya disinggah sana terlihat kumpulan awan hitam. Nampaknya sore itu akan terjadi hujan namun sebaliknya situasi tersebut tak menjadi masalah bagi kami.
Kegiatan Tadabbur Alam diadakan selama sehari tepatnya tanggal 31 Desember 2008 sampai dengan 1 januari 2009. Namanya juga berkaitan dengan alam tentu suasananya harus menyatu dengan alam dunk guys. Kami rencananya ingin mengadakan acara perenungan yang berhubungan dengan betapa indahnya ciptaan Tuhan yang dikaruniakan pada kita mahluknya. Selain itu ada juga kegiatan lain yang tidak kalah menariknya sebagai penyemarak suasana dilokasi kegiatan tersebut. Kegiatan ini sebenarnya diadakan digunung Sesaot namun karena berbagai pertimbangan serta cuaca yang tidak memungkinkan akhirnya kakak-kakak panitia memutuskan lokasinya digunung Jai Narmada.

            Sore menjelang tampak dua bemo kuning berjejer didepan mesjid kampus UMM (Universitas Muhammadiyah Mataram) yang bersiap mengantarkan kami ketempat tujuan. Berbagai perlengkapan sebelum dimasukan kedalam mobil dicek satu persatu agar tidak ada yang ketinggalan karena tempat yang akan kami lalui cukup jauh dari pusat perbelanjaan. Selanjutnya barang-barang tersebut dimasukkan kembali kedalam mobil. Semua dari kami saling membantu menata barang-barang tersebut. Senang banget, suasana kebersamaan tampak jelas diraut wajah Immawan maupun Immawati. Mobil kami berada paling depan dan diinstruksikan untuk jalan duluan sementara  Immawan bergabung sesama Immawan menyusul kami dari belakang.

“Ayolah..ayo…ayo…
“Derap derupkan langkah dan kibar geleparkan panji-panji Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah”
“Sejarah ummat telah menuntut bukti……”
Itulah penggalan lagu perjuangan yang dinyanyikan oleh salah seorang Immawati didalam mobil ketika perjalanan kami berlangsung. Tidak hanya itu ada yang bercerita lucu, telponan bahkan ada yang hanya diam sembari melihat sisi kanan kiri jalan. Kegembiraan menyelimuti perasaan mereka, jikalau bisa disulap rasanya mereka ingin langsung sampai ditimpat tujuan,  penasaran nih!!.

Asyik sich asyik, belum sampai ditempat tujuan hujan tiba-tiba mengguyur mobil yang kami tumpangi dan dalam sekejap suasana dingin menyelimuti. Keadaan menjedi heboh banget  ketika sopir mobil bertanya pada kami “jalan kemana nih mbak?” kami terdiam kemudian tertawa pelan rupanya sopir bemo yang kami tumpangi tak tahu sekaligus tidak hafal jalan. Lucu kan??? So kita deh yang jadi sopirnya bedanya saja kita hanya menunjukan jalan sementara dia hanya menggerakan setirnya. Hehehe…
Bukan hanya itu hujan semakin deras hingga kaca-kaca mobil tertutup kabut, kasihan banget sopirnya kagak bisa melihat jalan tapi untung Immawati yang duduk didepan bisa bantuin lap kaca. “Jadi kernet deh…”tapi kagak apa-apa kudu sabar, kami ikhlas kok sekalian saling membantu.
Wah..wah…wah ternyata Immawati punya rasa solidaritas yang tinggi.

            Banyak pengalaman sekaligus tantangan  yang kami dapatkan selama perjalanan mana hujan, becek, nggak ada ojek nyasar lagi. Bayangkan saja selama tiga kali mobil kita suruh bolak-balik. Katanya Immawan mobil kita nyasar sehingga kita disuruh balik tetapi ditengah jalan kita bertemu pemandu jalan yang biasa kita sapa “Abang Candra” beliau senior kita. Ia  memerintahkan kami untuk balik lagi kedepan katanya sich jalan yang kami lalui benar, demikian  kejadiannya. Wah kita semua dibuat bingung jadinya mana yang harus kita ikuti namun akhirnya kita putuskan mengikuti penunjuk jalan saja. Syukur sopirnya tidak marah pada kita kalau nggak wah…! bisa  bahaya kita diturunin ditengah jalan.

            Setelah melewati jalan yang berliku dan memakan waktu yang cukup lama akhirnya kita hampir sampai namun jalan yang kita lalui adalah turunan. Tidak tahu kenapa  tiba-tiba rem mobil kita blong sehingga kita hampir kepleset.
 ”Minggir…minggir…minggir teriak Immawati wiwin pada Immawan Rudi dan sa’adudin yang berdiri didepan mobil kita. Rupanya mereka ingin memberitahukan kepada kita bahwa kita sudah sampai namun mendengar teriakan tersebut mereka langsung menyingkir dan membanting motornya. Waduh pengalaman yang penuh tantangan, menakutkan, menegangkan yang membuat jantung hampir copot. Itu tampak jelas dari raut wajah Immawati-immawati lain yang kelihatan pucat keluar dari mobil. Kejadian tersebut tak berlangsung lama karena kita tertawa geli setelah mendengar kabar kalau immawan yang ngatain kita nyasar eh…tahunya mereka yang nyasar. He..he..he…………..!!!

            Sesampai disana kupandangi pemandangan disekelilingku dengan perasaan takjub. Bagiku itu tempat yang indah karena hawanya begitu sejuk, pemandangannya begitu menarik untuk dinikmati. Bagaimana tidak disebelah timur terdapat hamparan sawah nan hijau, utarannya kutemukan gunung dengan tanaman-tanaman ubi dan pohon besar lainnya. Salain itu terdapat gapura besar yang dibawahnya terdengar gemericik air yang mengalir deras. Aku berdiri dijembatan yang menghubungkan tenda kami dengan gapura tersebut. Sungguh indah sekali, dibaratnya kudapati danau biru yang luas. Maha besar Allah yang menciptakan bumi dengan segala keindahannya. Aku terhanyut oleh pesonanya. Kurasakan ketenangan menyelimuti jiwaku.

            Kami meletakkan barang-barang kemudian mulai mengerjakan sesuatu. Immawan mulai membangun tenda sedangkan Immawati mulai mempersiapkan menu buat makan malam. Walaupun menunya cukup sederhana namun kami tetap mensyukurinya karena kami menganggap masih ada yang sesusah kami keadaannya yaitu orang-orang miskin dan saudara-saudara kita yang ada di Palestina yang seyogyanya tidak bisa makan enak dan tidur dengan nyenyak. Kami juga telah terbiasa makan seala kadarnya sebab kami telah dilatih pada saat DAD ( darul arqam dasar ).

            Malam semakin larut kegiatanpun dimulai. Sebagai kegiatan pembuka kami disuruh menonton film Palestina. Mulanya aku tidak sedih namun setelah aku menghayati film tersebut aku terkesan cengeng. Tak kurasa air mataku meleleh dan membasahi pipiku. Sungguh aku hampir menangis nggak tahu deh apa kata immawan dan Immawati yang lain. Mungkin aku dibilang cengeng namun aku tak mau ambil pusing “I DON’T CARE” saja  tuh. Aku yakin mereka juga pasti merasakan hal yang sama seperti yang kurasakan. Seusai  menonton film tersebut kita masuk pada agenda yang kedua yaitu forum curhat. Kita disuruh maju satu-satu untuk mengemukakan komentar mengenai film yang barusan ditonton serta membuat pesan untuk alam. Immawan maupun Immawati disuruh kedepan termasuk aku.

“Seru sich acaranya, perjalanan yang mulanya dirasa membosankan namun masuk pada kegiatan inti Tadabbur alam  terasa lain”, itu juga yang teman-temanku utarakan kepadaku. Dari situ kita dapat mengambil hikmah kalau kita tidak boleh menyia-nyiakan alam yang telah dianugerahkan Allah kepada kita. Kita hendaknya selalu mensyukuri rizki yang diberikannya, berbagi dan peduli  terhadap kesusahan orang lain serta melestarikan alam.

Kegiatanpun usai dan kitapun disuruh tidur. Sebenarnya sich sudah sedari tadi aku mengantuk namun karena filmnya seru akhirnya ngantuk yang menderapun hilang. Tepat pukul 03:00 kita dibangunkan untuk mengikuti malam renungan. Banyak hal yang kita dapatkan seperti nasehat-nasehat mengenai alam, agama, kesadaran untuk memperbaiki diri dan lain sebagainya. Menjelang subuh kami sholat terlebih dahulu kemudian bersiap-siap untuk menyediakan menu sarapan pagi. Wah kita jadi belajar menjadi koki neh tapi nggak apa-apa deh! demi kemaslahatan ummat.

            Pagipun menjelang kehidupan malam telah terganti dengan embun pagi yang membasahi dedaunan dan rerumputan. Hawa udara persawahan dan pegunungan  yang sejuk, burung-burung bernyanyi serta kupu-kupu indah berwarna-warni terbang kesana-kamari seakan ikut menyambut mentari pagi diufuk timur. Kami menyempatkan diri untuk jalan-jalan keliling danau. Kami menikmati indahnya pagi disana sekalian berphoto-photo untuk kenang-kenangan nantinya. Balik dari situ kita mengisi waktu dengan bermain teater sembari menunggu jemputan pulang. Seru khan teman-teman perjalanan anak-anak IMM??. Setelah beberapa lama dinanti mobil yang kita tunggu-tunggu datang juga kamipun mengemasi barang-barang dan diantar menuju kampus.
Hum….Akhirnya kita sampai juga dikos tercinta………

TANGIS PILU RAKYAT TIADA HENTI


Musim demokrasi melanda negeriku
Nyayian-nyayian  indah didendangkan
Seolah membungkam kepiluan rakyat yang berduka
Janji-janji mengalir bagaikan air
Harga diri dipertaruhkan demi singgah sana nan semu
Bermain lakon dipentas kehidupan
Rintihan-rintihan kaum lemah diperjuangkan
Dengan tampang kemunafikan
Merdunya suaramu
Bijaknya kata-katamu laksamana angin penyejuk jiwa
Apakah engkau tidak merasa
Mereka yang jauh disana butuh belaian lembut tanpa kebohongan
Ketika engkaupun  telah berada diawan-awan
Sumpah setia perlahan sirnah
Seiring status sosial yang engkau sandang
Naluri ketamakan dan keserakahan menghampiri
Sehingga hak kaum tertindas engkau abaikan
Korupsi meraja lela
Dimana sumpah janjimu diatas kalam illahi yang suci?
Apakah engkau tidak takut akan murka tuhanmu?
Engkau buang coretan-coretan harap kaum lemah dilembaran kecil
Yang engkau hiasi dengan tinta emas kebanggaanmu
Sirnah, hampa bak kapas kering dibawa oleh semilir angin
Itulah potret negeriku kini

KETIKA HATI BICARA


Ku buka ruang hatiku, ku tatap masa depannku
Kerasnya kehidupan tak membuatku lelah melangkah dan patah semangat
Walaupun jauh hari-hariku penuh dengan linangan air mata
Ku coba tegar karna aku yakin suatu saat kutemukan sinar kehidupan
Yaitu bahagia…….
Kutinggalkan orang tuaku dengan jerih payah
Dan berbekalkan sisa kehidupan yang teramat pedih
Kucoba labuhkan diriku ditengah keterasingan kota
Dengan harapan menatap masa depan
Sembah sujudku sampaikan pada kedua orang tuaku
Meminta diberikan restu agar tercapai cita-citaku
Walaupun kerasnya kehidupan dan diberangi limpahan air mata
Kan kucoba hidup dalam kesederhanaan
Menepis segala keinginan
Karena ku sadar memang terlahir seperti ini
Ku harus selalu seperti burung  walaupun terbang tinggi
Namun ingat kemana tempat berteduh
Ku selalu berdo’a pada illahi robbi mohon petunjuknya
Agar diberi jalan kemudahan menggapai cita-citaku
Kebanggaan kedua orang tuaku
Namanya kan selalu kujaga
Jerih payahnya kan selalu ku ingat
Aku berharap semoga diriku dapat menjadi lentera
Yang akan menyinari kehidupan mereka kelak
Kan kuberitahukan pada mereka bahwa aku bisa
Teguhkan dan tetapkan pendiriannku
YA……..Allah